iklan
Kamis, 17 April 2014
Kethoprak | PERANG TAK PERNAH USAI
Pentas Kethoprak Kolaborasi 2014
Dalam rangka Dies Natalies UNY Emas ke - 50 tahun
"PERANG TAK PERNAH USAI"
Sepenggal kisah tentang kegelisahan Bambang Sumantri dan Arjuno Sosrobahu
karya mahasiswa FBS UNY
tanggal 1 Mei 2014
pukul 19.00 wib
di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta
HTM : presale : 10.000 OTS : 15.000
Sabtu, 12 April 2014
Jagongan Wagen edisi April 2014
Ruang Presentasi Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dengan gembira mengajak rekan semua untuk Njagong di Jagongan Wagen Edisi April 2014 :
NGGARAP(i) Kenyataan
Hari/Tanggal : Sabtu/26 April 2014
Waktu Njagong : 19.30-selesai
Tempat : Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Dusun Kembaran RT 04/ RW 05 Bantul, DI Yogyakarta
Seniman:
1. Anggit Wirasta.
2. Agatha Megumi
3. Ayu Rahayu.
4. Beni Sanjaya.
5. Sekar Ayu
Tulisan Kuratorial:
N: “Eh Cin, kamu percaya nggak, kalau manusia itu punya kenyataan sejak lahir? Percaya nggak?”
T: “Ya iyalah Cin, gitu aja pakai ditanya, ya jelas percaya lah!”
N: “Kok bisa percaya? Coba Cin jelasin!”
T: “ Gini ya, kenyataan itu kan hadir bersama bekerjanya indera penglihatan, indera pendengaran, indera peraba, indera penciuman dan indera perasa yang dianugerahkan sejak kita lahir dan dengan setia memproduksi peristiwa-peristiwa yang tak terelakkan dalam diri manusia.”
N: “Busyet, bahasanya canggih banget. Aku juga bisa Cin. Gini ya. Aku sepakat sama kamu, aku tambahin. Peristiwa-peristiwa tersebut menjelma menjadi sumber kenyataan yang mengesankan sekaligus mampu menjadi sumber kenyataan yang selain mengesankan.”
T: “Mengesankan selain mengesankan itu tergantung pada bagaimana kita menggarap kenyataan itu Cin. Iya nggak? “
N: “Weis..kita berdua emang oke banget Cin, kalau kita mau menggarap kenyataan yang senyata-nyatanya bisa dinyatakan oleh yang menggarap kenyataan, maka nyatalah yang diggarap oleh yang menggarap kenyataan, sehingga yang digarap tergarapi dengan nyata oleh yang menyatakan…yang..yang..yan
T: “beuh..beuh…beuh…Anda benar-benar menghayati dalam menggarapi kenyataan saudara! Gokil abisss… Aku kasih tahu ya, sesungguhnya keberanian untuk gokil itulah yang dibutuhkan untuk menggarap(i) kenyataan.”
N: “Ya iyalah, hidup Gokil! Eh Cin, setelah hampir dua minggu kita Nggarap(i) Kenyataan bersama lima seniman hebat di Jagongan Wagen, aku jadi merasa hidupku ini menjadi berwarna merah, maksudnya menyala, membakar, dan selalu bersemangat karena…..”
T: “Cukup!!! Aku tahu yang kamu rasakan Cin, karena itu pulalah yang aku rasakan. Nggarap(i) Kenyataan membuat hidupku jadi lebih hidup. Jadi ya Cin, marilah…”
N & T: “KITA NGGARAP(I) KENYATAAN!” (muka merah menyala)
Kurator
Nunung Deni Puspitasari
Tita Dian Wulansari
Jumat, 11 April 2014
Kethoprak | GEGER PACINAN
Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong
GÈGÈR PACINAN
Naskah
Drs. Susilo Nugroho
Gedung Concerthall Taman Budaya Yogyakarta,
25 dan 26 April 2014, Pukul 20.05 WIB.
Tim Sutradara : Marwoto Kawer dan Susilo Nugroho; Penata Iringan :Warsana Kliwir ; Penata Artistik : Rio Srundeng dan Eko ; Penata Cahaya : Edo Nurcahyo ; Pimpinan Produksi : Nicky Nazaready ; Pemain : Bagong Trisgunanto, Marwoto Kawer, Den Baguse Ngarso, Hargisundari, Nano Asmorodono, Kocil Birawa, Sarjono, Bayu Sugati, Bayu Saptama, Rini Widyastuti, Ngatirah, Rio Srundeng, Novi Kalur, Sronto, Doyok Kadipiro, Kliwir, Maryono, Anom, Dugul, Catur Benyek, Ranto, Yoga, Eko,Nicky.
GÈGÈR PACINAN
V.O.C alias kumpeni membuat aturan baru dan mendadak. Khusus etnis Cina di Betawi yang tinggal lebih dari sepuluh tahun dikenai pajak baru yang sangat memberatkan. Bagi yang tidak mampu membayar langsung dipenjara. Tindakan yang semena mena ini memancing emosi banyak orang. Di bawah pimpinan Kapten Sepanjang ( Souw Phan Ciang ), mereka memaksa petugas untuk mengeluarkan rekan rekan mereka yang telanjur dipenjara. Tentu saja tindakan ini menimbulkan kemarahan Kumpeni.
Pertempuran tidak dapat dihindarkan, tetapi Kumpeni gagal menangkap Kapten Sepanjang. Ia telah melarikan diri ke Jawa Tengah. Kemarahan Kumpeni dilampiaskan kepada semua orang Cina di Betawi. Mereka yang tidak tahu menahu persoalan dibunuh. Ribuan orang menjadi korban, yang masih hidup segera melarikan diri. Dalam penyelamatan diri itu pun menimbulkan kesengsaraan bagi pelakunya, seperti isteri Nie Hoe Kong yang harus kehilangan semua hartanya atau Nyah Nganten seorang Jawa bersuamikan orang Cina yang menjadi stress karena kehilangan anak dan suaminya.
Di Jawa Tengah Kapten Sepanjang mendapat sambutan hangat dari para petinggi Kasunanan Surakarta seperti Tumenggung Martayuda, Patih Natakusuma maupun Pangeran Mangkubumi. Bahkan Sunan Pakubuwono II pun ikut mendukung. Kekuatan orang Jawa yang jauh lebih banyak itu sempat merepotkan Kumpeni.
Dalam menghadapi kekuatan besar itu, Kumpeni mampu memecah kekuatan. Patih Natakusuma ditangkap, Kapten Sepanjang terpisah dari barisan dan melarikan diri. Kekuatan semakin melemah, karena Sunan Pakubuwono II secara mendadak berbalik arah, ganti mendukung Kumpeni. Bahkan ia memerintahkan Pangeran Mangkubumi untuk menangkap para pemberontak. Bila berhasil akan diberi hadiah daerah Sukawati.
Pangeran Mangkubumi segera melaksanakan tugas. Tumenggung Martapura diminta menghentikan pemberontakan dan diajak menyusun kekuatan bila ia telah mendapat kekuasaan di Sukawati. Bahkan nantinya kekuasaan di Sukawati dapat digunakan untuk meyusun kekuatan bersama Kapten Sepanjang ataupun orang lain yang menolak keberadaan Kumpeni. Ajakan itu berhasil. Keadaan menjadi tenteram.
Tiba tiba ada berita mengagetkan. Atas desakan Kumpeni, Sunan Pakubuwono II membatalkan pemberian hadiah, tanpa alasan yang jelas. Kebijakan itu membuat marah Pangeran Mangkubumi. Ia ingin menegakkan keadilan di negeri ini. Sungguh suatu keinginan yang mulia. Tetapi Ia tidak menemukan jalan lain, kecuali perang melawan Kumpeni. Artinya akan muncul korban korban baru seperti orang orang Cina di Betawi, Isteri Nie Hoe Kong atau Nyah Nganten yang stress itu.
Wayang Kulit | Dasamuka Kalajaya
25/4/2014 20.00 WIB
Pagelaran Wayang Kulit Seri Ramayana
'Dasamuka Kalajaya'
oleh Ki Eko Suwondo
di PKKH UGM (eks Purnabudaya)
Pagelaran Wayang Kulit Seri Ramayana
'Dasamuka Kalajaya'
oleh Ki Eko Suwondo
di PKKH UGM (eks Purnabudaya)
Selasa, 08 April 2014
Tari | 1 Tahun Jogedan Selasa Legen
Pergalaran Tari
1 Tahun 'Jogedan Seloso Legen'
Selasa, 22 April 2014 di nDalem Pujokusuman
penampilan spesial:
=> Didik Nini Thowok (Yogyakarta) dalam tari Golek Lambangsari
=> Garrett Kam (Hawai) dalam tari Klana Alus.
=> Bedaya Partakrama
=> Ramayana 3 Episode 3 Generasi [ Sinta Ilang | Senggana Duta | Sinta Obong ]
LOKASI: nDalem Pujokusuman (jokteng wetan ke utara sedikit di timur jalan, gang masuk sebelahan dg Bank Mandiri Jl. Brigjend Katamso)
1 Tahun 'Jogedan Seloso Legen'
Selasa, 22 April 2014 di nDalem Pujokusuman
penampilan spesial:
=> Didik Nini Thowok (Yogyakarta) dalam tari Golek Lambangsari
=> Garrett Kam (Hawai) dalam tari Klana Alus.
=> Bedaya Partakrama
=> Ramayana 3 Episode 3 Generasi [ Sinta Ilang | Senggana Duta | Sinta Obong ]
LOKASI: nDalem Pujokusuman (jokteng wetan ke utara sedikit di timur jalan, gang masuk sebelahan dg Bank Mandiri Jl. Brigjend Katamso)
Langganan:
Postingan (Atom)