iklan
Senin, 23 Agustus 2010
Cerita Papermoon dari Singapura
Papermoon Puppet Theatre, kelompok teater boneka Jogja ini baru saja pulang dari liburan di Singapore. Liburan?? Haha.. tentu saja bukan. Mereka diundang untuk mengikuti Yfest 2010 yang diselenggarakan oleh Esplanade Theatre on The Bay, Singapura. Dalam Yfest 2010 ini Esplanade Theatre mengundang Papermoon untuk menjalankan sebuah proyek residensi.
Papermoon berangkat dengan tim terdiri dari Ria (Direktur Artistik), Iwan (Penata Artistik), Octo dan Anton Grewo (Pewujud Boneka), Gea (Perancang Kostum) dan Yennu (Penata Musik). Selama hampir satu bulan Pappermoon tinggal di singapura dan memfasilitasi workshop teater boneka untuk remaja Singapura yang dijadwalkan 29 Juli-12 Agustus 2010.
Adalah 25 mahasiswa Jurusan Interactive Media Design dari Institute of Technical Education Tampines, Singapura yang menjadi peserta workshop selama sekitar 2,5 pekan ini. Di antara banyak hal yang unik dan menantang adalah bahwa peserta bukan berasal dari komunitas teater atau seni lainnya, bahkan hampir semua mengaku belum pernah terlibat dalam pementasan apapun. Justru karenanya, antusiasme peserta dan fasilitator (Papermoon) menjadi sangat “hangat”. Workshop berakhir dengan 3 hari pementasan 13-15 Agustus di komplek Esplanade Bay Theatre.
Cerita yang dirangkai mahasiswa pendidikan ini juga unik. Mereka menyusun cerita tentang pasangan kaya raya yang memiliki supermall di seluruh penjuru dunia. Mereka menjual apa saja, bahkan presiden, planet dan pesawat luar angkasa pun di jual. Setiap hari semua dagangannya laku. Tetapi, tanpa disadari barang-barang dagangan itu pun menghasilkan sampah sisa-sisa kemasan dan sebagainya. Jadilah tumpukan sampah itu sarang kecoa. Akhirnya mereka disibukkan oleh usaha melenyapkan kecoa-kecoa itu. Sampai kemudian, gerombolan keluarga cacing muncul memakan semua barang termasuk tumpukan uang-uang mereka.
Pertunjukan diakhiri dengan sajian tari kecoa. Mereka hendak menghibur sang pasangan kaya ini sekaligus menyadarkan bahwa uang bukanlah segalanya, sementara teman-teman yang hebat adalah harta yang lebih tak ternilai.
Workshop ini telah memberikan "dunia" baru bagi mahasiswa IDM ITE Tampines dan tentu saja Papermoon. Semoga petualangan mereka tak pernah habis. Sukses untuk Papermoon dan mahasiswa IDM ITE Tampines, sukses buat teater boneka dan seni pertunjukan dunia.
sumber : http://papermoon-puppet.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar